Ruang Diskusi BPK_Wilayah VIII Banten |
Serang, 2 Mei 2023 pada
hari ini tepat Hari Pendidikan nasional jatuh 2 Mei 2023 atau Hari Pendidikan
nasional yang diperingati setiap tahun bertepatan dengan lahirnya Bapak
Pendidikan Indoneisia, Ki Hajar Dewantara. Founder komunitas Topi Bambu ,Agus
Hasanudin biasa di sapa Kangagush
sambangi Balai Pelestarian Cagar Budaya yang berada di serang Banten untuk
diskusi dan Silaturahmi. Produk warisan budaya secara literasi menjelaskan Warisan
budaya dimaknai oleh Vecco (2010) sebagai produk atau hasil budaya yang
terbentuk dari tradisi-tradisi berbeda dan nilai-nilai spiritual masa lalu
menjadi elemen penting yang harus dilindungi. Warisan budaya sendiri dibedakan
menjadi dua jenis, warisan budaya kebendaan (tangible) dan warisan budaya tak
benda (intangible) ungkapnya
Seni
kerajinan menganyam bambu telah menemani
aktivitas masyarakat Tangerang sejak era kolonial sekitar abad 19. Aktivitas
menganyam bambu bagi masyarakat Tangerang sudah seperti aktivitas bertani bagi
masyarakat kala itu, menjadi tumpuan perekonomian keluarga. Topi bambu menjadi
identitas Kabupaten Tangerang sejak dahulu hingga kini. Pada kesempatan ini diskusi
langsung di sampaikan oleh Ibu Lita
Rahmiati,S.Sos.,M.P.P kepala Balai
Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII di ruang rapat BPCB. Dalam sambutannya
menjelaskan bahwa Kebudayaan yang
berkembang di Indonesia saat ini tidak terlepas dari peran para leluhur yang
berjuang sejak awal agar kebudayaan dapat tumbuh dan berkembang serta menjaga
agar kebudayaan yang sudah ada ini tidak hilang. Balai Pelestarian Kebudayaan
Wilayah VIII memiliki Tugas Pokok untuk melaksanakan
Pelindungan,pengembangan dan pemanfaatan cagar budaya dan yang diduga cagar
budaya yang berada di wikayah kerja kami ungkapnya.
Pelestarian
Anyaman Topi Bambu
Sejak
tahun 1800 kerajinan topi bambu sudah ada di Tangerang, bahkan pada tahun 1887
kerajinan topi bambu sudah dikirim sebanyak 145 juta topi ke berbagai negara
(Toer, 2005). Popularitas topi bambu dari Tangerang di kancah internasional
didukung adanya tren mode topi bambu di kalangan gadis-gadis bangsawan Eropa.
Industri
pariwisata dan ekonomi kreatif melalui pengembangan produk-produk kerajinan
tangan tradisional telah memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan ekonomi
lokal dan pelestarian budaya nusantara. Kerajinan tangan menjadi identitas khas
yang melekat pada suatu masyarakat, dikreasikan umumnya dengan menggunakan
bahan baku yang dekat dengan kehidupan masyarakat. Bambu adalah salah satunya,
tanaman yang banyak ditemukan di daerah tropis termasuk Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar