Pembukaan Festival ini langsung di buka oleh Sandiaga Salahuddin Uno Menteri Parawisata dan Ekonomi Kreatif secara Online dengan Tema “ Pemulihan Ekonomi Lokal berbasis Kolaborasi “ Melalui kegiatan Festival dan acara Talkshow ini akan mendapatkan beberapa formula untuk bangkit dengan cepat dan mendapatkan energy positif dengan semangat kolaborasi, sehingga menghasilkan pertumbuhan sector ekonomi kreatif yang tinggi dan kewirausahaan.
Kegiatan Festival ini dilaksanakan di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta sebagai icon Pintu masuk tamu dari berbagai negara ke Indonesia.Indonesia adalah negara yang memiliki keragaman budaya, mulai dari tradisi, adat istiadat hingga kebiasaan masyarakatnya mampu menjadi daya Tarik wisatawan.
Berangkat dari semangat untuk memajukan ekonomi lokal di tengah pandemi dan ingin memperkenalkan budaya yang terancam punah. Sebuah Festival Topi Bambu 2021 memberikan inovasi dan kretivitas yang dapat memberikan energy positif di berbagai sektor usaha dan Parawisata ini.
Festival ini menampilkan beberapa seni pertunjukan Tarian topi, Tarian Saman dan Tapak suci kolaborasi SMK 01 Muhammadiyah Kota Tangerang. Menampilkan produk topi bambu dengan Museum Topi Bambu ICHE (Indonesia Creative Heritage) topi dari zaman colonial hingga milenial, Pertunjukan Carnaval Metamorfosa Bambu, Fashion Show, Talkshow, Workshop Heritage , Pelestarian Bambu ungkap Agus Hasanudin,S.T sebagai Ketua Pelaksanan acara Festival Topi BAmbu 2021 dan Founder Saung Topi BAmbu ICHE
Sambutan Ketua Pelaksana Festival Topi Bambu 2021 (APSPACE terminal 3 Soekarno Hatta,18/12/2021)
Kegiatan ini adalah bagian penting sebagai upaya untuk mengiatkan kembali sektor Ekonomi Kreatif setelah masa pandemi yang merubah berbagai sendi sendi kehidupan hingga ke era transformasi digital berjalan cepat. Festival ini mengambil tema LOSO BAMBU dimana loso merupakan start awal dalam membuat sebuah kerajinan topi hingga saat ini atau di kenal sebagai mahkota topi, tetap menjalankan protocol kesehatan dan memakai masker saat acara berjalan.
Setelah Pembukaan fetival ini langsung di kukuhkan Tanda Tangan Bupati Tangerang di sebuah topi dengan tema LOSO BAMBU sebagai Star Awal Festival pertama ini hadir di Tangerang, sehingga di tahun depan di agendakan menjadi sebuah festival seni budaya dengan tema yang berbeda.Festival ini hanya triger akan tradisi budaya menganyam topi bambu tidak terlupakan dan telah menjadi icon Tangerang serta dapat membangkitkan ekonomi kreatif di bidang kerajinan dengan menciptakan produk kreatif dan inovatif yang tinggi dengan membuka ruang inovasi bertransformasi digital ujar Bupati Tangerang A Zaki Iskandar dalam sambutan di Festival ini ruang ASPACE terminal 3 Bandara Soekarno hatta (18/12/2021)
Bupati Kab.Tangerang,Executive General Manager PT.Angkasa Pura II (Persero), DR.Ir.Deden Syaiful Achyar,M.SC (Jaro Banten), Agus Hasanudin, dr.Dedi Efendi MARS (Founder Yayasan Topi Bambu) Ketua Kadin Bandara SHIA,DR.Rahayu Permana,M.Hum, Dewan DPRD Sapri (18/12/201)
Untuk mendapatkan ide dan pemikiran dalam pemulihan Ekonomi Lokal berbasis Kolaborasi ini telah hadir dalam Talkshow dari PT.Angkasa Pura II (Persero) Executive General Manager,Direktur Utama PT.Angkasa Pura Solusi ,Ketua Kadin SHIA,Perkumpulan Urang Banten, HIPPI Kab.Tangerang, kepala Desa yang berada di sekitar bandara .
Narasumber Talkshow dengan tema Pemulihan Ekonomi Lokal Berbasis Kolaborasi menghadirkan pembicara DR.Rahayu Permana,M,Hum (Sejarahwan) dr.Dedi Efendi.MARS (Founder yayasan Topi Bambu dan Direktur Utama RS Permata Hati), DR.ir. Deden Syaeful Achyar,M.SC (Jaro Banten) dan Anggota DPRD Kab.Tangerang Dapil 3 Sapri.S.Sos melalui talkshow ini menghasilkan beberapa poin “ Menjadi Even Festival Seni dan Budaya, Ajang Tradisi dalam mengembangkan seni budaya dan Parawisata kepada masyarakat, Mempertahankan tradisi budaya Tangerang sebagai kearifan lokal, untuk di rekomendasikan ke pemerintah dan kolaborasi bersama perusahaan untuk bersinergi di Festival Topi Bambu di tahun 2022.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar