Pertumbuhan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi kian hari kian berkembang, namun di era digital atau biasa di kenal Era Revolusi Industri 4.0 secara radikal merombak norma norma yang manual menjadi lebih instan bahkan yang lebih cepat melaju di bidang transportasi dan penjualan online.
Kangagus tidak membahas yang telah berjalan namun kangagus mengamati perkembangan khususnya di kab tangerang saat ini.
Sektor lapangan kerja ternyata masih banyaknya SDM yang belum siap diterima oleh dunia industri meskipun di tangerang di cap sebagai kota 1000 industri dengan jumlah penduduk sekitar 3.5 juta jiwa namun hal yang miris terkadang ada oknum jika ingin kerja harus membayar uang masuk, jadi ingat jaman kolonial.
Sektor ekonomi Pengamatan kang agus pernah survei ke beberapa kecamatan baik zona bagian pantura, bagian barat dan bagian tengah ekonomi masyarakat di pedesaan waktu itu tumbuh berkembang namun 5 tahun terakhir ekonomi masyarakat kecil tergilas oleh toko ritel yang jarak tidak jauh bahkan bersampingan dan akhirnya ekonomi masyarakat kecil akhirnya bangkrut Oleh toko ritel modal besar.
Ini gambaran kecil yang bisa di sampaikan bagaimana membangun inovasi daerah apabila ekonomi masyarakat di kampung atau desa tidak fokus pada perhatian. Perkembangan ekonomi kreatif 10 tahun terakhir baik sektor mikro atau menengah mulai mengeliat dengan dorongan pusat di bentuknya Badan Ekonomi Kreatif, namun kegiatan di arus bawah khususnya berjalan lambat sehingga jika usaha mikro tidak fokus dan memgikuti era digital ini maka akan tertinggal pula.
Di Tangerang banyak subsektor ekonomi kreatif namun semua belum maksimal di galakan baik berbasis komunitas atau starup digital salag satunya adalah komunitas Topibambu yang masih eksis melakukan pemberdayaan dan pengembangan ekonomi lokal berbasis kearifan lokal khususnya kerajinan bambu.
Kangagus tidak membahas yang telah berjalan namun kangagus mengamati perkembangan khususnya di kab tangerang saat ini.
Sektor lapangan kerja ternyata masih banyaknya SDM yang belum siap diterima oleh dunia industri meskipun di tangerang di cap sebagai kota 1000 industri dengan jumlah penduduk sekitar 3.5 juta jiwa namun hal yang miris terkadang ada oknum jika ingin kerja harus membayar uang masuk, jadi ingat jaman kolonial.
Sektor ekonomi Pengamatan kang agus pernah survei ke beberapa kecamatan baik zona bagian pantura, bagian barat dan bagian tengah ekonomi masyarakat di pedesaan waktu itu tumbuh berkembang namun 5 tahun terakhir ekonomi masyarakat kecil tergilas oleh toko ritel yang jarak tidak jauh bahkan bersampingan dan akhirnya ekonomi masyarakat kecil akhirnya bangkrut Oleh toko ritel modal besar.
Ini gambaran kecil yang bisa di sampaikan bagaimana membangun inovasi daerah apabila ekonomi masyarakat di kampung atau desa tidak fokus pada perhatian. Perkembangan ekonomi kreatif 10 tahun terakhir baik sektor mikro atau menengah mulai mengeliat dengan dorongan pusat di bentuknya Badan Ekonomi Kreatif, namun kegiatan di arus bawah khususnya berjalan lambat sehingga jika usaha mikro tidak fokus dan memgikuti era digital ini maka akan tertinggal pula.
Di Tangerang banyak subsektor ekonomi kreatif namun semua belum maksimal di galakan baik berbasis komunitas atau starup digital salag satunya adalah komunitas Topibambu yang masih eksis melakukan pemberdayaan dan pengembangan ekonomi lokal berbasis kearifan lokal khususnya kerajinan bambu.
numpang promote ya min ^^
BalasHapusBosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
hanya di D*E*W*A*P*K
dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)
Loved readiing this thank you
BalasHapus