Tangerang sejak dulu masih dalam kekuasaan Belanda gabung dalam Distrik, namun di tahun 1920 masa penjajahan Belanda untuk mengairi tanaman sawah dan palawija di area sungai cisadane dan cidurian area tangerang barat saat ini dekat wisata taman solear.
Catatan sejarah 1927 sd 1932 pembangunan Pintu Air 10 cisadane di kerjakan semua masyarakat bergabung membangun irigasi tersebut.Bangunan Irigasi cisadane dengan panjang 125 Meter dengan 10 Pintu Air dan tinggi 10 meter sampai saat ini pun masih berdiri kokoh dan menjadi bagian Kota Tangerang sejak 1993 sudah terpisah dengan Kab.Tangerang.
Pak maryadi sudah lama menjaga pintu air 10 cisadane ini dan saat ini debit air apabila 12.5 meter masih dapat teratasi namun pernah melampaui sampai 14.5 meter dan ini menjadi waspada untuk daerah sekitarnya, saat di kunjungi topibambu, tanggal 20 Nopember 2016
Bendungan ini mulai di oprasikan tahun 1932 di masa penjajahan Belanda.Bendungan tersebut mamapu mengairi +/-1.500 Ha sawah yang berada daerah kota dan kabupaten tangerang.Bendungan ini lebih di kenal dengan sebutan "bendungan pinta air sepuluh"atau"sangego".
Sungai Cisadane adalah salah satu sungai utama yang mengalir melewati Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Barat. Sungai itu merentang sepanjang sekitar 80 Km. Sumber air Sungai Cisadane berawal dari Gunung Salak – Pangrango di Kabupaten Bogor, dan mengalir sampai ke muaranya yang ada di Laut Jawa.
Sesuai dengan nama julukan populernya, Bendungan Pintu Air Sepuluh Tangerang memiliki sepuluh buah pintu air yang lebarnya masing-masing sepuluh meter.
Fungsi bangunan sebagai bendungan maka inti bangunan adalah untuk mengatur aliran air di sungai cisadane. Bangunannya terdapat 10 pintu air dari besi 11 tiang penopangnya, konstruksi terbuat dari beton bertulang, pada sisi utara dan selatan bangunan terdapat rel lori yang digunakan untuk mendistribusikan pintu air pengganti jika ada pintu air yang rusak.
Penelusuran sungai cisadane hingga aliran Cidurian topibambu/kangagush langsung terjun ke daerah Kecamatan Solear dekat sekitar wisata monyet yang sejak dahulu sudah ada, tunggu edisi berikut nya....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar