Sejak topi bambu pramuka menjadi produk lokal yang di pakai sejak 1984 waktu itu menjadi kelengkapan untuk pramuka di indonesia yang di cetuskan oleh ibu Tien Soeharto kala itu, dan di dukung oleh sejarah topi panama dari tangerang sudah menjadi saksi kemajuan industri kerajinan Tangerang kala itu, namun berjalan perubahan waktu Tangerang menjadi kota Industri sesuai Kepres Nom13 tahun 1976 untuk sejabodetabek.
Perjalanan komunitas topibambu dalam mempopulerkan kerajinan heritage tangerang ini dengan membuat wadah komunitas topibambu dengan harapan agar topibambu tetap lestari dan akhirnya mencatat sejarah rekor Dunia "Topibambu Terbesar Berdiamter 2 meter" sejak agustus 2011 lalu.
Penelitian dan pengamatan KTB sejak 2011 lalu pengarajin topibambu sebanyak 25 pengrajin yang dapat menghasilkan produk topibambu pramuka sekitar 8.000 kodi pramuka di kirim ke seluruh nusantara, namun di akhir 2013 kebijakan pramuka berubah dan tidak lagi menjadi bagian dari kelengkapan pramuka, akhirnya di tahun 2016 ini jumlah pengrajin topi pramuka yang bangkrut sebanyak 60% dari total 25, sedangkan jumalh penganyam topibambu pramuka berbahan dasar yg akan di finishing ke pengrajin saat ini berjumlah 3.000 orang yangbtersebar di beberapa kecamatan seperti kecamatan cisoka, pasangrahan, jambe, panongan, legok, sukamulya, psr kemis, sindang jaya .
Besar harapan agar produksi tetap berjalan sebaiknya untuk menjaga ekosistem peranan pemerintah harus mengadakan penanaman pohon bambu kembali atau konservasi tanaman bambu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar