Berawal dari masalah sulitnya mencari lahan penampungan sementara untuk pedagang tanaman hias yang terkena pembangunan Gelanggang Seni dan Budaya (GSB) di Hutan Kota II BSD, maka pihak Dinas Tata Kota, Bangunan dan Pemukiman (DTKBP) mengusulkan lahan di bantaran Kali Jelitreng yang berada di jalan Cendekia Serpong (depan MAN INSAN CENDEKIA). link http://www.indonesianvillage.com/2015/03/27/aku-dan-bambu-edisi-konsep-pengelolaan-pasar-ekonomi-kreatif/
Tim Pengrajin Komunitas Topibambu |
Konsep Pasar Ekonomi Kreatif |
Masalah selanjutnya akan timbul manakala para pedagang tanaman hias kembali ke Kawasan GSB, kios-kios tersebut akan kosong, oleh karena itu, diusulkanlah lahan tersebut menjadi tempat untuk workshop, edukasi, taman dan pasar kreatif berbasic bambu dalam wadah Akademi Bambu Nusantara (ABN).
Di sekitar kawasan ABN terdapat Kali Jelitreng yang nantinya akan ditata dan terhubung dengan GSB, sehingga masyarakat bisa menggunakan sampan dari GSB menuju PEKraf.
Workshop dan akademinya untuk memberdayakan anak-anak punk, pengamen, pengemis, preman, pengangguran supaya mereka punya keahlian, hasilnya di display di PEKraf. Di sekelilingnya ditanami bambu koleksi bambu Nusantara yang akan menjadikannya sebuah Taman Bambu Nusantara di tengah Kota Tangsel. Para tutornya adalah komunitas kreatif yang ada di Banten, seperti Komunitas Topi Bambu, OKP Ganespa, IAI Banten, Komunitas Bambu Nusantara, Akademi Berkebun, Himpunan Mahasiswa Arsitektur ITI, HMB Jakarta yang tergabung dalam Banten Creative Community dan di support penuh oleh Pemkot Tangsel.
Sebagai penutup, kami berharap kawasan ABN ini akan menjadi contoh bagi lahan-lahan tidur di daerah lain untuk memberdayakan masyarakat lebih luas dengan peran serta seluruh masyarakat untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean dan dampak pemanasan global.
Nah Silakan Kunjungi langsung di Pasar Ekonomi Kraatif.
Suasana Pembangunan |
Tampak Suasana Siang hari |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar